Zona Magazine - Sebuah asosiasi bio teknologi dari Swedia, BioNyfiken, telah
melakukan penelitian dan pengembangan chip yang dapat ditanam di tubuh manusia.
Sekarang, chip tersebut dapat menggantikan fungsi kunci dan kartu nama.
BioNyfiken memulai penelitian chip implan sejak tahun 2013.
Chip yang terbuat dari kaca ini kemudian ditanam di tubuh manusia pada Oktober
2014, salah satunya ke tubuh Hannes Sjoblad. Ia adalah salah seorang pendiri
BioNyfiken.
Chip yang dikembangkan ini ukurannya sebesar sebutir beras,
dan ditanamkan di tangan, tepatnya di antara ibu jari dan telunjuk.
Pada tahap awal pengembangannya, Sjoblad memanfaatkan
teknologi Near Field Communication (NFC) pada chip implan, sehingga chip dapat
berkomunikasi dengan segala alat yang juga memanfaatkan NFC. Untuk mendukung
penelitian dan pengembangannya, Sjoblad melengkapi sejumlah alat kerja pada
kantornya dengan teknologi NFC.
"Chip ini bisa
membuka akses pintu kantor. Anda tak perlu lagi membawa kunci atau kartu akses
untuk membuka pintu-pintu ruang kantor," jelas Sjoblad kepada CNN
Indonesia, dalam konferensi Kaspersky Cyber Security Summit Asia Pasifik 2015
di Malaysia.
Ia pun memakai chip
implan ini untuk mengaktifkan mesin pencetak (printer) dan mesin fotokopi di
kantor.
Tak berhenti sampai
di situ. Chip yang dijual sekitar US$ 90 ini juga dimanfaatkan para penggunanya
sebagai pengganti kartu nama yang biasanya dicetak di kertas.
Seorang pengguna
dapat memprogram chip implan ini dengan teknologi NFC di ponsel pintar untuk
menyimpan paket kontak, mulai dari nama, jabatan, perusahaan, nomor seluler,
dan email.
Sehingga nantinya,
jika ada sebuah ponsel pintar yang memindai pergelangan tangan seseorang yang
telah memakai chip implan, ia bisa mendapatkan kontak orang terkait tanpa perlu
lagi memberikan kartu nama.
Dalam jangka panjang,
penelitian bio teknologi BioNyfiken diarahkan agar chip implan ini bisa menjadi
alat pembayaran, memonitor kesehatan, sampai pengganti password email.
“Kami ingin memahami
teknologi ini agar Anda tak perlu lagi mengetik password, serta memanfaatkannya
untuk Internet of Things,” ujar Sjoblad.
Sejauh ini, Sjoblad
tak mengetahui pasti jumlah manusia yang telah ditanamkan chip semacam ini. Ia
sendiri telah menanamkan chip ini ke lebih dari 500 orang, dan sebuah
menambahkan bahwa sebuah perusahaan yang memperdagangkan chip implan telah menjual
lebih dari 10.000 chip.
Chip implan yang
dikembangkan oleh BioNyfiken tak memiliki masa kedaluawarsa. Pengguna
dimungkinkan untuk melepaskan chip tersebut dari tubuhnya, atau menanamkan lagi
jika generasi baru chip implan telah berhasil diproduksi. (cnn)
0 komentar:
Posting Komentar