Zona Magazine - Aktris, produser dan juga sutradara Lola Amaria bangga karena filmnya mendapatkan sambutan yang baik di Jerman. Selain Berlin, film Sanubari Jakarta juga diputar di Kota Hamburg dan Koln. Pemutaran film yang bertema Lesbian Gay Biseks dan Transgender (LGBT) ini diprakarsai oleh Watch Indonesia! Dalam rangka peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia.
Dalam pemutaran di Hamburg Senin, (15/12) kemarin, film Sanubari Jakarta disambut sangat antusias. "Mereka menanyakan berkali-kali, kok bisa ada film LGBT yang sedemikian lugasnya menyampaikan pesan-pesan koeksistensi sosial. Menurut mereka, negara muslim pada umumnya sangat sensitif dengan isu ini. Mayoritas masyarakat Indonesia kan muslim," ujar Lola Amaria sang produser dalam emailnya kepada Liputan6.com, Rabu (17/12/2014).
Dalam pemutaran di Hamburg Senin, (15/12) kemarin, film Sanubari Jakarta disambut sangat antusias. "Mereka menanyakan berkali-kali, kok bisa ada film LGBT yang sedemikian lugasnya menyampaikan pesan-pesan koeksistensi sosial. Menurut mereka, negara muslim pada umumnya sangat sensitif dengan isu ini. Mayoritas masyarakat Indonesia kan muslim," ujar Lola Amaria sang produser dalam emailnya kepada Liputan6.com, Rabu (17/12/2014).
Masyarakat Hamburg juga belum lupa. Menurut Lola, bahwa di masa lalu Indonesia termasuk negara yang menerapkan sensor yang sangat kuat terhadap bentuk-bentuk kebebasan berpendapat. "Mungkin di benak mereka, demokrasi di Indonesia tidak secepat ini berkembang. Badan sensor sekarang tidak bisa semau-maunya bertindak," tambah perempuan lajang berambut pendek ini.
Sementara itu, pemutaran di Bürgerzentrum Alte Feuerwache, Köln Selasa,(16/12) film ini juga mendapat tanggapan yang lebih konkrit. "Ada permintaan dari beberapa universitas dan lembaga studi di Jerman untuk menjadikan film ini sebagai kajian studi," kata Lola.
Lola menjelaskan bahwa mereka menganggap Film Sanubari Jakarta mewakili masyarakat Indonesia terkini, dimana masalah LGBT dapat dikemukakan dengan lebih terbuka. Pihaknya akan menerima dengan senang hati dan akan turut membantu bila mereka membutuhkan tenaganya selama mereka melakukan studi.
Film Sanubari Jakarta merupakan film omnibus yang dibuat oleh 10 sutradara dimana Lola Amaria bertindak sebagai produser. Film ini diproduksi pada tahun 2012 oleh Kresna Duta Foundation bekerjasama dengan Hivos dan Ford Foundation.
Sementara itu, pemutaran di Bürgerzentrum Alte Feuerwache, Köln Selasa,(16/12) film ini juga mendapat tanggapan yang lebih konkrit. "Ada permintaan dari beberapa universitas dan lembaga studi di Jerman untuk menjadikan film ini sebagai kajian studi," kata Lola.
Lola menjelaskan bahwa mereka menganggap Film Sanubari Jakarta mewakili masyarakat Indonesia terkini, dimana masalah LGBT dapat dikemukakan dengan lebih terbuka. Pihaknya akan menerima dengan senang hati dan akan turut membantu bila mereka membutuhkan tenaganya selama mereka melakukan studi.
Film Sanubari Jakarta merupakan film omnibus yang dibuat oleh 10 sutradara dimana Lola Amaria bertindak sebagai produser. Film ini diproduksi pada tahun 2012 oleh Kresna Duta Foundation bekerjasama dengan Hivos dan Ford Foundation.
0 komentar:
Posting Komentar