Zona Magazine - Bohong adalah tindakan tidak terpuji,
walaupun ada yang namanya kebohongan putih atau kebohongan demi kebaikan.
Biasanya, para orang tua berbohong agar anaknya mudah menerima sebuah informasi
atau membuat hidup anak lebih mudah. Namun apapun namanya, kebohongan tetaplah
kebohongan. Saat anak tahu dirinya dibohongi, dia akan menciptakan kebohongan
yang sama.
Berhati-hatilah Anda, para orangtua. Jangan selalu berpikir anak-anak tidak tahu apa-apa atau tidak bisa tahu bahwa Anda sedang berbohong pada mereka. Sebaik-baiknya kebohongan Anda, anak lebih sering tahu kalau dirinya dibohongi. Dilansir olehDailymail.co.uk. penelitian yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa saat anak tahu dia dibohongi oleh orang tuanya, dia akan melakukan hal yang sama.
Berhati-hatilah Anda, para orangtua. Jangan selalu berpikir anak-anak tidak tahu apa-apa atau tidak bisa tahu bahwa Anda sedang berbohong pada mereka. Sebaik-baiknya kebohongan Anda, anak lebih sering tahu kalau dirinya dibohongi. Dilansir olehDailymail.co.uk. penelitian yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa saat anak tahu dia dibohongi oleh orang tuanya, dia akan melakukan hal yang sama.
Anak Bisa Merasakan Jika
Dibohongi
Jangan salahkan anak-anak yang berbohong, silakan bercermin pada diri Anda, apakah Anda juga sering membohongi anak? Hyowon Gweon, kepala penelitian menjelaskan bahwa sejak usia dini, seseorang akan belajar siapa-siapa saja yang bisa mereka percaya.
"Jika seseorang yang dipercaya (oleh anak) memberi contoh yang salah, maka Anda telah melakukan kesalahan," ujar Hyowon.
Hal ini tidak hanya berlaku pada orang tua, karena guru adalah salah satu sosok yang biasanya dipercaya dan menjadi contoh anak. Jika anak tahu guru mereka berbohong, anak bisa berpikir bahwa hal itu boleh dilakukan walaupun mereka tahu bahwa hal itu tidak benar.
Jangan salahkan anak-anak yang berbohong, silakan bercermin pada diri Anda, apakah Anda juga sering membohongi anak? Hyowon Gweon, kepala penelitian menjelaskan bahwa sejak usia dini, seseorang akan belajar siapa-siapa saja yang bisa mereka percaya.
"Jika seseorang yang dipercaya (oleh anak) memberi contoh yang salah, maka Anda telah melakukan kesalahan," ujar Hyowon.
Hal ini tidak hanya berlaku pada orang tua, karena guru adalah salah satu sosok yang biasanya dipercaya dan menjadi contoh anak. Jika anak tahu guru mereka berbohong, anak bisa berpikir bahwa hal itu boleh dilakukan walaupun mereka tahu bahwa hal itu tidak benar.
Anda Bohong? Jangan Kaget Jika
Anak Menirunya
"Ini menunjukkan bahwa anak-anak tidak
hanya sensitif pada siapa yang mereka anggap benar atau salah," lanjut
Hyowon. "Anak-anak dapat mengevaluasi berdasarkan siapa yang memberi
informasi. Bagaimana mereka belajar untuk jujur adalah dari siapa yang mereka
contoh,"
Dari hasil penelitian ini, para orang tua sebaiknya makin bijak saat memberi contoh pada anak. Jangan hanya meminta anak untuk jujur atau tidak berbohong, namun Anda justru melakukan kebohongan di depan anak. Anak bagaikan spons yang bisa menyerap banyak hal, dan contoh terbesar dari seorang anak adalah orang tua mereka sendiri.
Dari hasil penelitian ini, para orang tua sebaiknya makin bijak saat memberi contoh pada anak. Jangan hanya meminta anak untuk jujur atau tidak berbohong, namun Anda justru melakukan kebohongan di depan anak. Anak bagaikan spons yang bisa menyerap banyak hal, dan contoh terbesar dari seorang anak adalah orang tua mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar