Zona Magazine - Gairah seksual, walau tampak "sederhana", sebenarnya merupakan respons yang sangat kompleks. Ada amat banyak faktor yang berpengaruh . Jika salah satu faktor itu terganggu, gairah juga akan mengalami masalah. Rhona Raskin, pakar seks dari Amerika Serikat, mengi¬baratkan gairah seksual Sebagai nyala mesin mobil. Jika ada satu saja bagian mobil yang rusak, nyala mesin juga pasti ngadat.
Pasangan Terganggu
Sebenarnya, apa sih rugi¬nya kehilangan atau mengalami penurunan gairah seks? Itu biasanya pertanyaan wa¬nita yang tak terlalu mempermasalahkan urusan "kegiatan malam" ini. Tak banyak memang, terutama untuk si Wanitanya sendiri. Wanita yang mengalami masalah dengan gairah ini biasanya menganggap berkurangnya atau bahkan hilangnya gairah seks adalah masalah yang biasa melanda pasangan yang sudah cukup lama menikah. Artinya, kebanyakarn wanita menganggap hal tersebut sebagai kewajaran.
Padahal, menurut Raskin, hilangnya gairah seks bisa merupakan indikasi adanya masalah dalam salah satu atau beberapa aspek kehidupan Anda. Aspek itu bisa saja berhubungan dengan pernikahan, bisa juga tidak. Tapi, efek samping hilangnya gairah seks pada wanita umumnya berdampak pada kehidupan pernikahan. Soalnya, yang cenderung "mengeluh" akibat hilangnya gairah si wanita biasanya justru pasangannya.
Sumber Masalahnya Dilihat dari faktor penyebabnya, hilangnya gairah di ranjang bisa mencakup apa saja, mulai dari faktor kesehatan, keadaan emosi, perubahan-perubahan dalam keluarga dan sebagainya. Hormon juga amat berpengaruh, sehingga wanita yang baru saja melahirkan atau menjelang menopause biasanya mengalami masalah dengan gairah. Beberapa jenis obat-obatan juga ada yang berefek negatif terhadap hasrat seksual. Contoh¬nya, obat-obatan yang termasuk dalam kelompok antidepresan dan pil KB.
Selain itu, kondisi lingkungan atau keluarga yang memengaruhi pikiran dan emosi juga bisa memicu turunnya gairah seks pada wanita. Lahirnya anak, misalnya, yang juga melahirkan sederet tugas dan tanggung jawab baru, tidak saja membuat lelah fisik, tapi juga emosi dan pikiran. Coba bayangkan jika anak sakit, boro¬boro timbul gairah, pikiran tentang aktivitas seksual saja pasti tak akan terlintas di benak Anda berdua. Dan, yang terpenting lagi adalah "minat" Anda pada pasangan. "Perasaan cinta atau ketertarikan kepada pasangan secara seksual memiliki siklus pasang surutnya sendiri. Jadi, memang, ada kalanya pasangan terlihat tak menarik lagi, bahkan membuat kita sebal saja," kata Raskin.
Langkah Mengatasi
Menurut Raskin, langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur.
• Apakah perasaan cinta Anda pada pasangan tetap sebesar dulu?
• Apakah ada perubahan dalam kehidupan Anda, seperti lahirnya anak, karir yang meningkat, atau ada penyakit tertentu yang Anda derita?
• Apakah ada seseorang yang dekat dengan Anda baru-baru ini sakit atau me ninggal dunia?
• Apakah Anda mengalami masalah keuangan dalam beberapa bulan terakhir?
• Apakah Anda merasakan perubahan yang tidak me¬nyenangkan pada tubuh Anda, seperti jerawat atau kegemukan?
• Apakah Anda sering mera sa pesimistis terhadap ba nyak hal?
• Apakah ada beberap pengalaman seksual yarn tak menyenangkan Anda?
• Apakah Anda sering me, rasa lelah atau tertekan akhir akhir ini?
• Apakah Anda merasakar adanya perubahan sika[ pasangan?
Jika ada satu saja jawabar "ya" untuk salah satu dan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda berarti sudah menemukan penyebab masalah Anda. Sekarang, tugas Anda adalah mencari pemecahannya.
Pasangan Terganggu
Sebenarnya, apa sih rugi¬nya kehilangan atau mengalami penurunan gairah seks? Itu biasanya pertanyaan wa¬nita yang tak terlalu mempermasalahkan urusan "kegiatan malam" ini. Tak banyak memang, terutama untuk si Wanitanya sendiri. Wanita yang mengalami masalah dengan gairah ini biasanya menganggap berkurangnya atau bahkan hilangnya gairah seks adalah masalah yang biasa melanda pasangan yang sudah cukup lama menikah. Artinya, kebanyakarn wanita menganggap hal tersebut sebagai kewajaran.
Padahal, menurut Raskin, hilangnya gairah seks bisa merupakan indikasi adanya masalah dalam salah satu atau beberapa aspek kehidupan Anda. Aspek itu bisa saja berhubungan dengan pernikahan, bisa juga tidak. Tapi, efek samping hilangnya gairah seks pada wanita umumnya berdampak pada kehidupan pernikahan. Soalnya, yang cenderung "mengeluh" akibat hilangnya gairah si wanita biasanya justru pasangannya.
Sumber Masalahnya Dilihat dari faktor penyebabnya, hilangnya gairah di ranjang bisa mencakup apa saja, mulai dari faktor kesehatan, keadaan emosi, perubahan-perubahan dalam keluarga dan sebagainya. Hormon juga amat berpengaruh, sehingga wanita yang baru saja melahirkan atau menjelang menopause biasanya mengalami masalah dengan gairah. Beberapa jenis obat-obatan juga ada yang berefek negatif terhadap hasrat seksual. Contoh¬nya, obat-obatan yang termasuk dalam kelompok antidepresan dan pil KB.
Selain itu, kondisi lingkungan atau keluarga yang memengaruhi pikiran dan emosi juga bisa memicu turunnya gairah seks pada wanita. Lahirnya anak, misalnya, yang juga melahirkan sederet tugas dan tanggung jawab baru, tidak saja membuat lelah fisik, tapi juga emosi dan pikiran. Coba bayangkan jika anak sakit, boro¬boro timbul gairah, pikiran tentang aktivitas seksual saja pasti tak akan terlintas di benak Anda berdua. Dan, yang terpenting lagi adalah "minat" Anda pada pasangan. "Perasaan cinta atau ketertarikan kepada pasangan secara seksual memiliki siklus pasang surutnya sendiri. Jadi, memang, ada kalanya pasangan terlihat tak menarik lagi, bahkan membuat kita sebal saja," kata Raskin.
Langkah Mengatasi
Menurut Raskin, langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur.
• Apakah perasaan cinta Anda pada pasangan tetap sebesar dulu?
• Apakah ada perubahan dalam kehidupan Anda, seperti lahirnya anak, karir yang meningkat, atau ada penyakit tertentu yang Anda derita?
• Apakah ada seseorang yang dekat dengan Anda baru-baru ini sakit atau me ninggal dunia?
• Apakah Anda mengalami masalah keuangan dalam beberapa bulan terakhir?
• Apakah Anda merasakan perubahan yang tidak me¬nyenangkan pada tubuh Anda, seperti jerawat atau kegemukan?
• Apakah Anda sering mera sa pesimistis terhadap ba nyak hal?
• Apakah ada beberap pengalaman seksual yarn tak menyenangkan Anda?
• Apakah Anda sering me, rasa lelah atau tertekan akhir akhir ini?
• Apakah Anda merasakar adanya perubahan sika[ pasangan?
Jika ada satu saja jawabar "ya" untuk salah satu dan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda berarti sudah menemukan penyebab masalah Anda. Sekarang, tugas Anda adalah mencari pemecahannya.
0 komentar:
Posting Komentar