AdSpace

  • Terbaru

    13 Mar 2016

    Mencari Titik Temu Modern dan Syariat

    Zona Magazine - Sebagai negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar, Indonesia memiliki ambisi menjadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020 nanti. Maka tidaklah heran, semakin banyak kreasi busana muslim, atau beberapa pihak menyebutnya denganmodest, bermunculan di dunia mode Indonesia.

    Salah satunya yang dihadirkan oleh muslim concept store MUSE 101 di peragaan busana Indonesia Fashion Week (IFW) 2016, pada Jumat malam (11/3). Dalam pagelaran tersebut, MUSE 101 menggandeng sepuluh desainer modest wear dalam sebuah fashion show bertajuk Terra Nova.

    Kesepuluh desainer tersebut adalah Juniperlane, Zysku Xena, Salena, Abame, Zaha, Dress Up For Faith, Iki Kadin, KIMI, Biye Indonesia, dan TEMIKO. Sesuai tajuk Terra Nova yang bermakna Bumi baru, kesepuluh desainer muda ini mengadopsi warna-warna yang ada di alam dalam koleksimodest wear mereka.

    Label Juniperlane, Zysku Xena, Salena, dan Abame menunjukkan inspirasi mereka dari warna-warna udara dan air seperti biru langit, biru gelap, putih dan abu-abu. Sedangkan sisanya mengadopsi warna tanah dan logam, seperti hitam, cokelat, krem, serta hijau lumut.

    Dari 50 pakaian yang ditampilkan, Terra Nova menunjukkan identitas baru bagi muslimah di dunia urban yang modern saat ini. Mereka chic, kasual namun sopan, modern dengan potongan yang sederhana, serta minim pernak-pernik namun tak terlihat hampa. Dan yang tak kalah penting: longgar, tak membentuk lekuk tubuh guna memenuhi kriteria busana muslim yang sesuai syariat.

    Tampilan yang dipamerikan kesepuluh desainer itu seolah menggambarkan keinginan wanita muslim muda urban saat ini. Ketika keinginan untuk tampil modis yang dapat membawa kebanggaan dan percaya diri, harus bertemu dengan syarat agama yang ingin mereka jalani sebagai bagian kepercayaan secara personal.


    Sejak busana muslim menjadi tren baru di dunia timur modern beberapa tahun terakhir, banyak desainer yang berlomba-lomba menunjukkan kebolehannya mengombinasikan modis dan syariat. Beragam hijab pun bermunculan, mulai dari model biasa seperti murid pesantren hingga melilit-lilit yang membutuhkan tutorial khusus dan banyak jarum pentul.

    Pun dengan busana modest. Mulai dari yang tak ubahnya pakaian ketat ditambah penutup kepala, hingga model benar-benar syar'i dengan kriteria longgar, menutup dada dan bagian belakang, hanya menunjukkan muka dan telapak tangan, serta kerudung yang tidak melilit-lilit. Beragam kreasi juga sudah ditampilkan di atas runway, dari untuk keperluan kerja hingga sporty seperti yang pernah ditampilkan Dian Pelangi pada tahun lalu, meski sedikit terasa dipaksakan.

    Kini sepertinya modest wear mulai menemukan titik temu perpaduan modis dan syariat. Kesepuluh desainer yang diboyong oleh MUSE 101 menunjukkan hal tersebut tadi malam. Mereka memperlihatkan tampilan busana muslim yang layak dikenakan untuk muslimah yang ingin modis dan kekinian.

    Juniperlane, dengan koleksi kombinasi biru langit dan putih menampilkan busana yang dapat dikenakan di kala santai atau pun semiformal. Ia memainkan pola asimetris pada bentuk maupun motif untuk meminimalisir kebosanan. Tapi, ia juga memainkan pola garis agar terlihat lebih tegas.
    Modis bukan berarti menghilangkan cara berkerudung konvensional dan menggantinya dengan beragam lilitan yang mencekik. Zysku Xena dan Salena menunjukkan hal itu tadi malam. Koleksi keduanya menampilkan jenis model terbaik untuk keseharian.

    Abame, Zaha, KIMI, dan TEMIKO menampilkan koleksi yang sedikit lebih formal dan boyish, dengan banyak menggunakan model celana longgar sebagai pemberi aksen maskulin dalam diri muslimah. Sedangkan bagi yang ingin bereksperimen dan masih bermain dengan lilitan, Dress Up For Faith dan Iki Kadin menyediakan hal tersebut.

    Sedangkan Biye Indonesia menampilkan glamor dan eksperimental dalam koleksinya tadi malam. Penggunaan beledu memang sekilas mengingatkan pakaian nenek yang ada di lemari, namun siapa sangka long dress beledu dengan hijab ditambah topi dapat mengangkat kembali kejayaan masa lalu di era modern.

    Meski bukan termasuk koleksi yang glamor ataupun sangat berseni seperti pada couture, tapi Terra Nova yang ditunjukkan sepuluh label di bawah naungan MUSE 101 tadi malam membuka sedikit gambaran mode modest wear yang tepat untuk Indonesia, tanpa kehilangan rasa modern di tengah globalisasi menuju pusat mode modest dunia.(cnn)


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Mencari Titik Temu Modern dan Syariat Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top