AdSpace

  • Terbaru

    30 Agu 2015

    Kuliner Ndeso Yang Go Internasional

    Zona Magazine - Saya pernah berpikir, mengapa perusahaan-perusahaan asing mampu bertahan diatas 50 tahun bahkan diatas seratus tahun?  Tidak hanya itu, mereka mampu membangun jaringan keseluruh  belahan dunia. Lihatlah Mc Donald’s, hanya jualan ayam goreng dan minuman ringan , mereka memilki  30 ribu rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata  50 juta orang! Mengapa hal ini bisa terjadi ? Sebuah tanda tanya besar dalam benak saya. Mungkinkah orang Indonesia mampu melakukan dan mempertahankan usahanya sampai beberapa generasi  ?

    Saya mendapat jawabannya setelah mengetahui sejarah berdirinya CV. Mubarokfood Delicia  yang disampaikan oleh Bapak H. Muhammad Helmy, SE merupakan generasi ketiga produsen Jenang Kudus. Perusahaan jenang Kudus ini berdiri sejak tahun 1910-2012, berarti sudah mencapai usia 102 tahun. Kesehatan perusahaan ini dipelihara dengan baik dan tekun sehingga berusia panjang. Tidak mudah membangun karakter usaha seperti ini dalam budaya Indonesia pada umumnya.  Bahkan belum mencapai usia balita sudah banyak yang berguguran.

    Jenang Ikon Kota Kudus

    Kudus memang kota kretek. Tapi kudus juga punya kuliner khas yang kondang  ke seantero negeri, yakni Jenang Kudus yang manis maknyus. Nah, kalau kita bicara jenang, sudah pasti lekat dengan Jenang Mubarok, yang boleh dibilang  sebagai ikon buah tangan khas Kota Kudus, Jawa Tengah. Nyatanya setiap wisatawan yang berkunjung atau hanya lewat di kota santri ini  selalu menyempatkan diri membeli camilan ini.

    Jenang Kudus Mubarok di produksi PT Mubarokfood Cipta Delicia (MCD). Tidak main main,  ternyata usaha ini sudah dirintis Mabruri dan Alawiyah sejak 1910 di Desa Glantengan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Jadi Jenang Kudus termasuk produk cemilan jadul alias jaman dulu. Tapi memang pada waktu itu jenang belum lagi diberi merek. Awalnya pasangan  suami istri itu hanya memproduksi untuk memenuhi pesanan acara pernikahan dan khitanan semata. Namun, karena order terus meningkat, keduanya konsen memproduksi jenang kudus dan berani memasarkannya ke luar desa. Awalnya pembuatan jenang dilakukan secara tradisional dan pada tahun 1970 diadakan penggantian alat-alat produksi yaitu dengan menggunakan mesin

    Seiring waktu berjalan, kala Alawiyah wafat pada 1942, usaha pembuatan jenang ini kemudian diestafetkan putranya, Achmad Shochib. Nah, di kelola Shochib, bisnis jenang makin berkembang pesat hingga mampu diproduksi secara massal. Saat itu pula merek Sinar Tiga juga mulai diperkenalkan sebagai identitas produk, yang berlanjut dengan 
    pengembangan nama Mabrur, Mubarok dan Viva.

    Pada 1992, Muhammad Hilmy, anak Shochib, mulai dilibatkan dalam usaha tersebut. Di tangan pria yang akrab disapa Hilmy ini, segala perubahan dan perkembangan usaha mulai terjadi. Seiring makin banyaknya kemajuan bisnis, bentuk usaha yang dikelola kemudian diubah namanya dan diperjelas menjadi PT Mubarokfood Cipta Delicia (MCD).

    Hilmy memodernisasi proses produksi dan manajemen Mubarok Food. “Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kita tak mungkin stagnan pada satu tempat. Kita  harus berkembang dan bergerak cepat agar tak terlindas arus global,” jelas Hilmy. Di tangan alumni Pondok Pesantren Gontor ini Mubarok Food kian berkibar. Jenang Kudus kian diterima masyarakat luas.

    Ragam Inovasi

    Jenang Kudus Mubarok pimpinan Hilmy pun terus tumbuh dengan progres yang sangat cepat. Selain terus berinovasi dengan produk terbaru, perusahaan ini juga memodernisasi proses pembuatan jenang.“Berbagai inovasi terus kami lakukan.Varian produk juga kita perbanyak, ada Claszeto (jenang dibalut cokelat yang lezat), ada kurma yang dibalur dengan cokelat, dan ada jenang rasa durian, vanila, melon hingga tapai,” ungkap pengusaha muda yang banyak meraih penghargaan ini.

    Lewat berbagai inovasi itu, ketenaran jenang Mubarok pada akhirnya tidak hanya menjangkau masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Hong Kong hingga Abu Dhabi dan Arab Saudi.

    Kerja keras Hilmy untuk mengembangkan usaha keluarga akhirnya berbuah manis. Peningkatan tidak hanya terjadi pada sisi marketing dan aset perusahaan saja, tetapi jenang Mubarok juga mulai berhasil mendapat berbagai macam penghargaan. Di antaranya Upakarti 2007 kategori IKM Modern dari Presiden RI, UKM Pangan Award 2008 dari Menteri Perdagangan RI. Selain itu juga menyabet penghargaan National Good Company Award 2010 kategori Best Quality Product dari International Achievment Foundation dan Paramakarya 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,  bagi perusahaan atau usaha kecil menengah (UKM) yang berhasil menerapkan konsep produktivitas dan kualitas dengan baik. Selain mendapatkan berbagai penghargaan, MCD juga memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu internasional ISO 9001 : 2000 dan sertifikat halal dari LPPOM MUI.

    Lewat berbagai inovasi itu, ketenaran jenang Mubarok kini tidak hanya menjangkau masyarakat Indonesia, tetapi juga go international.. 

    Disambangi ILO

    Jenang Kudus Mubarok yang sudah go internasional ini pada akhirnya juga mampu menggugah Perwakilan dan  ILO (International Labour Organization) untuk mengunjungi  dan melihat proses produksinya. ILO juga ingin  mengetahui hasil implementasi program kesinambungan daya saing dan tanggung jawab perusahaan. Hal itu dimungkinkan karena sejak 2009, ILO memiliki program kesinambungan daya saing dan tanggung jawab perusahaan atau Score (sustaining competitive and responsible enterprises) untuk mendukung terciptanya usaha kecil dan menengah yang lebih produktif.

    Mubarok Food  sangat bersyukur bisa mengikuti program tersebut, karena bertujuan menciptakan UKM yang lebih produktif, kompetitif dan lebih bersih, sehingga dapat menyediakan pekerja yang tetap dan layak.  "Mubarokfood merupakan satu dari lima perusahaan di Jateng yang beruntung mendapatkan kesempatan dari program tersebut," ujar Hilmy.

    Awalnya, lepas mendapat pendampingan selama beberapa bulan dan sukses melakukan presentasi terkait program Score Mubarokfood kepada ILO Jakarta,  Mubarokfood mendapat kehormatan menerima kunjungan dari ILO Swiss untuk mengecek implementasi pelaksanaan program Score ILO.
    "Berdasarkan hasil analisis  mereka, kami dinyatakan berhasil, bahkan implementasinya melebihi prediksi mereka sebelumnya," ujar Hilmy seraya menambahkan, implementasi dari modul terkait efisiensi kerja, seperti adanya efisiensi dalam kerja lembur karyawan selama dua jam.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Kuliner Ndeso Yang Go Internasional Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top