Zona Magazine - Penghargaan prestise Nobel bagi karya sastra tahun ini dianugerahkan
kepada jurnalis asal Belarus, Svetlana Alexievich. Pengumumannya baru saja
dinyatakan oleh Komite Nobel di Swedia, pada Kamis (8/10).
Alexievich adalah perempuan ke-14 yang memenangkan hadiah
tersebut sejak diadakan pertama kali, pada 1901. Perempuan terakhir yang
mendapatkan Nobel bidang sastra adalah Alice Munro asal Kanada, pada 2013
silam.
"Selama 30 atau 40 tahun terakhir, Alexievich telah
memetakan individu Soviet dan pasca runtuhnya Soviet," kata Sara Danius
mewakili The Swedish Academy, penyelenggara Nobel.
"Yang dipaparkan bukan hanya sejarah peristiwa,
melainkan sejarah emosi. Sesuatu yang ia tawarkan adalah dunia yang emosional.
Jadi peristiwa bersejarah yang ia tulis dalam beberapa bukunya, antara lain
Bencana Chernobyl, Perang Soviet di Afghanistan, adalah dalih untuk menjelajah
manusia saat era Soviet dan sesudahnya."
Alexievich lahir pada 31 Mei 1948 di sebuah kota kecil
Ukraina dan berasal dari keluarga pekerja. Ayahnya keturunan Belarusia dan
ibunya berdarah Ukraina.
Setelah ayahnya keluar dari militer, keluarganya pindah ke
Belarusia dan hidup di sebuah desa di mana kedua orang tuanya bekerja sebagai
guru. Alexievich juga keluar dari sekolah untuk bekerja sebagai jurnalis di
koran lokal kota Narovl.
Alexievich tercatat telah menulis banyak kisah pendek, esai,
dan beragam reportase. Dalam penulisannya, ia banyak dipengaruhi oleh penulis
Belarusia, Ales Adamovich yang membangungenre yang disebut novel kolektif,
novel oratorio, novel kesaksian, dan epic chorus.
"Alexievich mengumpulkan ribuan wawancara dengan
anak-anak, dengan wanita dan pria. Ia menawarkan sejarah umat manusia yang
tidak banyak diketahui awam. Dan pada waktu yang bersamaan, ia menawarkan
sejarah emosi, sejarah jiwa," kata Danius.
Danius juga memuji karya pertama Alexievich yang merangkum
wawancara dengan ratusan wanita yang pernah terlibat Perang Dunia II. Buku itu
berjudul U vojny ne zenskoe lico, atau War's Unwomanly Face.
Buku itu menggambarkan eksplorasi yang dilakukan Alexievich
terhadap para wanita yang berada di garda terdepan Perang Dunia II, yaitu
sekitar satu juta wanita Uni Soviet terlibat dalam perang terbesar dunia itu.
Fakta tersebut tak diketahui oleh banyak pihak.
Karya itu pun sukses secara komersial, terjual sekitar dua
juta kopi. Danius menggambarkan karya Alexievich sebagai buku yang menyentuh,
dan pada waktu yang bersamaan membawa pembaca lebih dekat dengan objek cerita.(cnn)
0 komentar:
Posting Komentar